Teks Biografi Hidayat Nur Wahid
Teks Biografi Hidayat Nur Wahid
Hidayat nur wahid lahir pada 8 april 1960 di Klaten, Jawa Tengah. Beliau dikenal sebagai pembawa perubahan besar dalam kancah politik Indonesia. Hidayat Nur Wahid tetap hidup sederhana ditengah limpahan fasilitas yang wajar diterimanya sebagai pemimpin tertinggi di Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR). Itu semua tidak lepas dari lingkungan keluarganya yang sangat sederhana dan agamis. Hidayat merupakan anak dari Muhammad syukri yang mempunyai jabatan sebagai seorang pengurus muhammadiyah, sementara ibunya adalah aktivis Aisyiah.
Lahir dari lingkungan keluarga muslim, ia belajar di SDN Kebondalem Kidul 1 dan lulus pada 1972, kemudian dimasukkan ayahnya ke pesantren Walisongo, satu tahun kemudian pindah ke Pondok Modern Darussalam Gontor dan lulus pada 1978. Dan kuliah di uin Sunan Kalijaga, Yogyakarta sebelum menempuh studi magister dan doktor di Universitas Islam Madinah. Karier politiknya dimulai setelah ikut mendeklarasikan berdirinya Partai Keadilan(PK) pada tahun 1998. Kemudian, ia menjadi ketua partai tersebut pada tahun 2000. Dan mundur pada Oktober 2004 setelah terpilih menjadi wakil rakyat di DPR, ia kemudian terpilih menjadi ketua MPR untuk periode 2004-2009.
- Rangkaian Peristiwa
Hidayat Nur Wahid menjadi salah satu deklarator Partai Keadilan(PK) pada 20 Juli 1998. Pada saat itu, ia menolak tawaran menduduki posisi presiden, namun beliau tepilih menjadi ketua Dewan Pendiri dan menerima pelantikan menjadi ketua Majelis Pertimbangan Partai dan Ketua Dewan Syariah. Pada tanggal 21 Mei 2000, namanya mulai dikenal luas ketika dia terpilih menjadi presiden PK(Partai Keadilan). Pada masa-masa awalnya, Hidayat dihadapkan pada masalah kegagalan PK untuk memenuhi ambang batas parlemen yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mengikuti pemilu 2004. Pada Tahun 2003, partai yang dinaunginya memutuskan untuk berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera(PKS).
Pada Pemilu 2004, Hidayat mencalonkan diri untuk kursi DPR lewat daerah pemilihan DKI Jakarta ll. Dan sebelumnya sempat digadang-gadang menjadi calon presiden partai. Akhirnya Hidayat terpilih mewakili PKS, karena memiliki pilihan suara tertinggi didapilnya pada 20 Oktober 2004. Hidayat dilantik menjadi Ketua MPR dihadapan sidang paripurna MPR, yang sebelumnya diajukan lewat Koalisi Kerakyatan yang diusung fraksi PKS. Pada bulan Desember 2004, Hidayat tercatat sebagai pejabat tinggi negara dengan kekayaan terkecil menurut data yang diumumkan komisi pemberantasan korupsi.
Ketika baru menjabat sebagai Ketua MPR, Hidayat mengatakan akan menghadirkan kembali MPR sebagai lembaga bermartabat. Dua setelah itu setelah pelantikan, Hidayat menolak menggunakan fasilitas mewah, yang memang seharusnya ia dapat ketika menjabat. Ketika itu beliau menolak menggunakan mobil Volvo.
- Reorientasi
Peranan Hidayat Nur Wahid dalam mewarnai MPR dengan penampilan politik yang bermoral, santun, dan konsisten sebagai wakil rakyat dapat diapresiasi.
Sangat membantu:)
BalasHapusYeay
BalasHapus